Pentingkah Imunisasi Bayi

blogger templates
Info Kesehatan : pentingkah imunisasi bayi, pentingkah imunisasi bagi bayi, artikel imunisasi, pentingkah imunisasi pada bayi, pentingkah imunisasi rotarix, pentingkah imunisasi menurut kesehatan, pentingkah imunisasi pcv, pentingkah imunisasi rotavirus, cara imunisasi bayi, imunisasi pada bayi.

Hallo ayah dan bunda pembaca blog setia, kali ini kita akan membicarakan pembahasan mengenai seberapa pentingkah imunisasi pada bayi. Semoga saja ulasan kali ini menarik untuk di baca dan mudah di pahami sehingga dapat memberikan pengetahuan baru betapa pentingnya diberikan imunisasi pada bayi agar buah hati yang kita cintai dapat tumbuh menjadi anak sehat memiliki kesehatan yang baik sehingga tidak mudah sakit-sakitan.

Imunisasi Bayi

Menurut saya imunisasi sangat perlu diberikan kepada bayi untuk melindunginya terhadap berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatan bayi, mengingat betapa pentingnya imunisasi ini, maka dari itulah sebabnya mengapa saya memilih untuk memposting artikel mengenai pentingya imunisasi diberikan kepada bayi yang berjudul Pentingkah Imunisasi Bayi. Sebelum mulai membahas pembahasan mengenai imunisasi, berikut ada beberapa artikel lain dengan pembahasan yang tidak kalah pentingnya untuk dibaca.


Imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap beberapa penyakit infeksi ringan sampai berat yang dapat menimbulkan kematian atau cacat pada bayi, mencegah penyebaran penyakit sehingga suatu saat penyakit tersebut dapat dengan mudah untuk di obati. Imunisasi adalah sebuah program yang dijalankan di hampir seluruh penjuru negara di dunia yang pola dan jadwal imunisasi-nya disesuaikan dengan pola jenis penyakit dan kemampuan dalam pembiayaan program di masing-masing setiap negara.

Masalah kesehatan anak dapat di ibaratkan seperti sebuah puncak gunung es yang terlihat hanya sebagian kecil dari masalah yang sebenarnya. Permasalahan terhadap infeksi masih menjadi masalah utama kesehatan anak di indonesia. Kesehatan anak yang terintegrasi sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan anak serta memperoleh potensi hidup optimal. Oleh karena itu, sangat di butuhkan kekuatan semua pihak agar mewujudkan keadaan bayi yang dilahirkan dengan selamat dan tumbuh menjadi anak yang sehat serta berkembang secara maksimal.

Namun begitu masih saja ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam imunisasi bayi antara lain negara berkembang saat ini sangat tertinggal dalam cakupan imunisasi, karena sangat sulitnya menjangkau populasi yang tidak dapat di akses dan yang menolak untuk dilakukan imunisasi karena adanya persepsi negatif terhadap imunisasi mulai dari kegagalan vaksin baru, dan keraguan tentang keamanan terhadap dilakukanya imunisasi. Pemikiran mengenai imunisasi sebenarnya bukan hal baru dan terjadi di berbagai negara sejak pertama kali diperkenalkan Edward Jenner di inggris di awal tahun 1800-an. Masalah pemberian imunisasi biasanya muncul dalam hal segi keamanan, ini sebenarnya sangat bergantung pada praktik yang terjadi di lapangan misalnya yaitu, pada saat pemberian vaksin, vaksin tidak di kocok dengan benar terlebih dahulu sehingga setelah di suntik jadi mengeras, terjadi kesalahan dalam menyimpan vaksin sehingga vaksin tersebut tidak dapat bekerja secara efektif.

Imunisasi tidak hanya penting untuk mencegah infeksi terhadap bayi. Pemberian vaksin juga terbukti efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan bakteri atau virus ke anak-anak lain yang tinggal di lingkungan sekitarnya sehingga wabah penyakit berat yang mematikan tersebut dapat di hindari. Upaya imunisasi di selenggarakan di indonesia sejak awal tahun 1956 dengan pemberian vaksin cacar. Sedangkan saat ini vaksin yang diberikan yaitu ada lima jenis vaksin yang wajib diberikan sesuai program imunisasi pemerintah, yaitu polio, BCG, hepatitis B, DPT, dan campak. Adapun jenis imunisasi lain yang juga dianjurkan untuk bayi dan balita meliputi MMR, Hib, tifoid, hepatitis A, varisela, pneumokokus.

Apabila seorang bayi tidak diberikan imunisasi, maka bayi itu nantinya tidak mempunyai sistem kekebalan tubuh terhadap mikroorganisme ganas yang dapat menyebabkan penyakit. Akibatnya, bayi berisiko meninggal atau cacat sebelum mencapai usia dewasa. Bayi yang terserang penyakit akan menularkan penyakit tersebut ke anak atau orang dewasa di sekitarnya sehingga penyakit itu tetap berada di lingkungan masyarakat yang akan jadi ancaman bagi orang banyak. Program imunisasi terbukti menurunkan angka kesakitan dan kematian karena infeksi pada bayi dan anak secara drastis.

Jenis dan manfaat imunisasi dasar untuk bayi :

Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksinasi hepatitis B manfaat untuk mencegah penyebaran virus hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila hal itu menerus terus terjadi sampai bayi dewasa akan bisa menyebabkan munculnya penyakit kanker hati.

Imunisasi BCG
Pemberian imunisasi BCG bermanfaat dalam rangka untuk pencegahan munculnya penyakit TBC. 
dengan begitu vaksin ini dapat melindungi bayi dari penyebaran virus penyebab dan terhindar dari penyakit TBC.

Imunisasi DPT 
Imunisasi ini bermanfaat untuk pencegahan terjadinya penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan pernafasan, serta mengeluarkan racun yang dapat melemahkan otot jantung. Penyakit Pertusis yang dalam kondisi berat bisa menyebabkan terjadinya pneumonia. Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf otot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. Kalau penyakit campak berat dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau bisa menyerang otak.

Imunisasi Polio
Ini adalah jenis vaksinasi yang pemberiannya melalui oral (mulut) dan manfaat imunisasi polio ini untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau cacat.

Imunisasi Campak
Manfaat pemberian imunisasi campak yaitu untuk mencegah penyebaran virus penyakit campak yang biasanya di derita oleh bayi.

Setelah mengetahui manfaat-manfaat apa saja yang bisa di dapatkan dengan di memberikan imunisasi kepada bayi, berikut ini juga akan saya tuliskan kapan saja jadwal waktu yang tepat untuk memberikan imunisasi pada bayi.

Jadwal pemberian imunisasi :

Bayi Usia - 7 Hari : Hepatitis B (Hb)0
Bayi Usia 1 Bulan : BCG, Polio 1
Bayi Usia 2 Bulan : DPT / HB1, Polio 2
Bayi Usia 3 Bulan : DPT / HB2, Polio 3
Bayi Usia 4 Bulan : DPT / HB3, Polio 4
Bayi Usia 9 Bulan : Campak

Selain mengetahui manfaat dan kapan jadwal yang tepat untuk memberikan imunisasi pada bayi, saya juga akan menuliskan beberapa efek samping yang biasanya timbul setelah dilakukanya imunisasi. Imunisasi kadang juga akan mengakibatkan efek samping, ini adalah tanda baik untuk membuktikan bahwa vaksin yang diberikan betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa terjadi yaitu sebagai berikut.

Efek samping setelah imunisasi :

Imunisasi Hepatitis B
Belum pernah dilaporkan adanya efek samping.

Imunisasi BCG
Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat bekas suntikan. Setelah 2-3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis tengah sekitar 10 mm. Luka akan sembuh sendiri dengan meninggalkan luka parut kecil.

Imunisasi DPT
Kebanyakan bayi menderita panas pada sore hari setelah imunisasi, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat bekas suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan secara khusus, dan akan sembuh dengan sendiri-nya. Bila gejala tersebut tidak timbul, tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan, dan imunisasi tidak perlu diulang.

Imunisasi Polio
Sangat jarang timbulnya efek samping. Kalaupun ada gejala-gejalanya hampir sama dengan efek samping yang di timbulkan oleh imuniasasi DPT.

Imunisasi Campak
Bayi mungkin sedikit menderita panas, kadang disertai kemerahan 4-10 hari sesudah penyuntikan.

Berikut ini juga akan saya berikan sedikit info dan tips bagaimana cara merawat demam pada bayi setelah memberikan imunisasi. Demam yang timbul setelah imunisasi sebenarnya merupakan tanda bahwa vaksin yang diberikan sedang bekerja. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah, yaitu sebagai berikut :

Berikan ASI sesering mungkin
ASI mengandung zat yang bisa membuat panas suhu tubuh bayi menjadi berkurang.

Peluk bayi agar dia merasa nyaman
Peluklah bayi secara nyaman, perasaan yang nyaman pada bayi dapat memunculkan zat anti nyeri yang dapat mengurangi rasa sakit.

Jangan selimuti bayi
Pada saat suhu tubuh bayi sedang demam, sebaiknya mengenakan baju berbahan katun yang tidak terlalu tebal.

Kompres dengan air hangat
Jika suhu tubuh bayi cukup tinggi, kompres dengan air hangat, bukan air dingin. Karena mengompres bayi dengan air dingin berisiko dapat menimbulkan kejang pada bayi. Kompres juga area luka bekas suntikan imunisasi.

Lakukan pijatan
Pijat bayi secara lembut, hal ini bertujuan untuk membuat bayi merasa lebih nyaman dan tenang.

Periksa suhu tubuh bayi menggunakan termometer
Gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh bayi. Jika suhu tubuhnya mencapai lebih dari 39 derajat celcius, segera berikan obat penurun panas sesuai dengan dosis atau petunjuk dokter. Jika demam bayi tak kunjung hilang atau bayi memiliki riwayat kejang demam, segera bawa bayi ke tenaga kesehatan atau dokter untuk mendapat pertolongan secara medis.

Atau untuk merawat bayi yang sedang demam agar lebih jelasnya bisa di lihat pada artikel :


Dari penjelasan tulisan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa imunisasi sangat berperan penting dalam melindungi bayi agar terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu kesehatanya. Dan tidak perlu merasa cemas lagi ketika menemukan gejala-gejala yang di derita bayi setelah memberikan imunisasi. Karena sampai saat ini belum pernah ada laporan mengenai masalah efek samping berat yang memerlukan perawatan khusus akibat setelah di imunisasi. Dengan demikian tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan imunisasi kepada bayi demi masa depanya kelak, karena sang buah hati kita sangat membutuhkan vaksin imunisasi.

0 Response to "Pentingkah Imunisasi Bayi"

Posting Komentar